Yang Penting Makan
Posted on 28. May, 2008 by maz in Bioteknologi
Alkisah ada dua orang pengelana yang tersesat di sebuah gurun pasir yang kosong. Mereka tidak membawa apa pun kecuali baju yang dipakainya. Tiba-tiba dari arah datangnya matahari muncul seseorang yang tidak dikenalnya dan berkata pada mereka “Aku membawa berbagai macam barang dan akan kuberikan apa pun yang kalian minta, tapi masing-masing hanya boleh meminta satu macam barang dan tidak boleh diberikan kepada yang lain”. Pengelana pertama langsung mengajukan satu permintaan, “Tentu saja Aku menginginkan uang yang sangat banyak”, dan diberikanlah pengelana tersebut satu koper besar berisi uang. Pengelana kedua pun ikut mengajukan permintaan, “Cukup berikan padaku makanan yang cukup hingga Aku bisa memperoleh makanan sendiri”, permintaannya pun diberikan.
Akhir ceritanya sudah bisa kita tebak, pengelana pertama meninggal di tengah perjalanan karena kelaparan meskipun dia memiliki banyak uang. Sedangkan pengelana kedua selamat dan (mungkin) memiliki banyak uang warisan teman seperjalanannya tadi.
Kisah tersebut hanya rekaan saya untuk menggambarkan penting dan vitalnya makanan bagi manusia, bahkan jauh lebih penting daripada kebutuhan-kebutuhan yang lain. Mungkin itu juga yang menjadi dasar pemikiran para pendiri bangsa ini sehingga membangun pertanian dan industri-industri pendukungnya seperti industri pupuk dan pengolahan hasil pertanian di awal berdirinya Republik Indonesia.
Sayangnya, kondisi bumi akhir-akhir ini membuat ketersediaan pangan makin menurun dan harganya pun terus menanjak.
Perubahan iklim global yang sedang dialami bumi kita telah menimbulkan berbagai permasalahan bagi pertanian, perkebunan, dan perikanan. Para petani kita yang selama ini bergantung pada kondisi alam, tiba-tiba kehilangan pedoman karena kondisi alam yang serba tidak pasti. Jika pada masa lalu para petani padi mulai menanam benih pada saat datangnya musim penghujan antara bulan Oktober – Maret. Saat ini pola tersebut sudah hilang sama sekali karena kondisi iklim yang serba tidak menentu.
Belum lagi bencana alam yang menyebabkan rusaknya tanaman pangan yang siap panen, seperti banjir, longsor, atau kekeringan. Jangan lupakan juga tersangka lain yang menjadi sebab turunnya produksi pangan yaitu keterbatasan persediaan pupuk bagi para petani. Kalau sudah begini, perlu ada campur tangan teknologi agar permasalahan ini segera menemui solusi terutama dengan bioteknologi.