Identitas Ada di Konten

Posted on 30. Jan, 2009 by in ICT, Teknopreneur

konten-lokal-2

Ponsel yang saya gunakan pasti banyak juga digunakan orang-orang di Malaysia, Jepang, bahkan negara-negara di Eropa. Begitu juga dengan laptop kesayangan yang saya pakai untuk menulis ini, pastinya tidak hanya digunakan di Indonesia. Artinya perangkat-perangkat tersebut, termasuk infrastruktur teknologi, tidak bisa menjadi identitas sebuah komunitas, atau dalam skala besar, identitas sebuah negara.

Identitas lokal atau identitas nasional dalam dunia yang serba terhubung saat ini sebenarnya terletak pada konten yang mengisi saluran-saluran teknologi tersebut. Saya mengamini pendapat dari seorang tokoh di dunia telematika ini karena memang di sana lah ruang kreasi dan kustomisasi tersedia sangat luas.

Contohnya adalah Mixi yang menampilkan identitas Jepang melalui situs jejaring sosial. Situs yang didesain sesuai dengan karakter masyarakat Jepang ini terbukti berjaya sebagai situs jejaring nomor satu di Jepang dan sulit dikalahkan Facebook atau MySpace. Contoh lain yang dekat adalah Slankers (fans grup musik Slank) yang menampilkan identitas mereka melalui konten-konten yang dipaketkan dalam ponsel khusus oleh sebuah operator CDMA.

Jika kita memang ingin memperkuat identitas lokal atau identitas nasional di tengah gelombang teknologi ini, maka cara yang paling tepat adalah mendorong munculnya berbagai konten-konten buatan anak negeri. Beberapa di antaranya memang sudah mulai muncul ke permukaan, seperti game berlatar kebudayaan nasional, animasi berlatar kehidupan masyarakat Indonesia, aplikasi-aplikasi ponsel khas Indonesia, dan lain-lain.

Tetapi kekayaan yang belum mampu muncul di pasar jauh lebih banyak. Perlu ada program-program khusus yang mempermudah para pengembang konten memasuki pasar. Misalnya saja Bursa Konten, sebuah kegiatan rutin yang mempertemukan para pengembang konten dengan investor atau perusahaan pemasaran.

Kue di industri konten masih sangat besar, sama besarnya dengan ruang kreatifitas para pengembang konten dalam negeri. Saatnya berbagi kue tersebut dan membangun identitas kita sendiri.

Tags: , , ,

2 Comments

Oskar

17. Feb, 2009

Wah beneran orang konten sejati zak 🙂

maz

18. Feb, 2009

Hehe, belajar di dunia baru ni